Menara Air Magelang

0 komentar Sabtu, 30 Januari 2010

Kota Magelang adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah. Kota ini terletak di tengah-tengah kabupaten Magelang. Magelang berada 75 km sebelah selatan Semarang, atau 43 km sebelah utara Yogyakarta.
Kota Magelang terlihat banyak bangunan dengan arsitektur kuno, yang bisa kita temui disetiap sudut Kota Magelang.
Salah satunya adalah Menara Air atau Water Torn, yang terletak di alun-alun Kota Magelang. Bangunan unik berbentuk bulat dengan diameter ± 20 meter, ini ditopang oleh 32 tiang penyangga. Berdiri di pusat Kota Magelang, hingga kini bangunan itu tampak masih sangat terawat, kokoh, megah dan anggun.
Menara air di Alun-alun Kota Magelang dibangun sekitar tahun 1920. Bangunan ini memiliki ketinggian sekitar 21,2 meter. Menara ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air minum sebagian warga Kota Magelang. Daya tampung menara air ini sekitar 1.750.000 liter.
Bangunan ini merupakan rancangan arsitek berkebangsaan Belanda Ir. Herman Thomas Karsten. Air yang masuk ke menara ini berasal dari beberapa sumber mata air yang ada di dusun Taroman, desa Kalinongko, Kecamatan Bandongan. Sejak 2 Mei 1920, melalui beberapa pipa induk, air mulai dialirkan ke masyarakat Kota Magelang yang ada di sekitar menara.
Keberadaanya sampai sekarang ini masih berfungsi dengan baik, serta dibutuhkan oleh masyarakat Kota Magelang. Selain berfungsi sebagai penampungan air, menara tersebut juga menjadi 'landmark' atau penanda yang khas dari Kota Magelang. Karena alun-alun adalah area publik yang berfungsi sebagai sarana rekreasi warga, maka tak heran kalau sehari-hari di sekitar menara air ini kerap dijumpai kerumunan orang duduk-duduk bersantai melepas lelah menikmati suasana Kota Magelang.
Menara air ini adalah satu dari sekian banyak bangunan bersejarah yang ada di Kota Magelang. Bangunan yang lebih dikenal dengan Water Torn ini merupakan salah satu ikon Kota Magelang. Di Indonesia, mungkin satu-satunya menara air peninggalan Belanda yang masih berfungsi hanya ada di kota ini.
read more “Menara Air Magelang”

Sadek Suloso Hasby : Penahanan Bibit – Chandra Upaya Penegakan Hukum

1 komentar Senin, 02 November 2009

Penahanan dua pimpinan nonaktif KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah dalam kasus dugaan penyuapan yang dilakukan oleh Dirut PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo, terus menuai pro-kontra, ada pihak yang menilai bahwa penahanan tersebut tidak punya alasan kuat, namun ada juga yang menilai bahwa penahanan tersebut sebagai upaya penegakan hukum, untuk mengupas hal tersebut Reporter dilapangan mencoba meminta tanggapan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Generasi Muda Sriwijaya, Sadek Suloso Hasby, berikut petikan wawancaranya.

Sebagai Ketua Umum Organisasi Kepemudaan, bagaimana komentar anda mengenai statemen Presiden SBY dalam kasus penahanan Bibit – Chandra ?

Sadek :
menurut saya keputusan bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menanggapi statemen adanya krimonalisasi di KPK, menurut saya apa yang disampaikan bapak SBY itu sudah benar, karena beliau tidak memandang masalah kezoliman Bibit dan Chandra, namun memandang bagaimana sebenarnya penegakan hukum ini secara benar, jadi salah ataupun benar kedua orang tersebut, tergantung daripada keterangan dari Kapolri, karena Kapolri dalam hal ini, tentusaja mendapat laporan dari penyidik, dalam hal ini Bareskrim Mabes Polri, jadi yang penting disini, mari kita lihat sama-sama kedepan ini, apa alasan Polri menahan saudara Bibit – Chandra tersebut, jadi dalam hal ini kita menyampaikan himbauan pada seluruh tokoh-tokoh Indonesia, baik itu melalui facebook, maupun statemen di media Cetak dan Elektronik, bahwa saat ini kita harus waspada, kita harus ingat di masa lalu, apa sebenarnya yang pernah terjadi di negeri ini, dimana pada masa lalu pernah terjadi perebutan kekuasaan, antara sipil dan militer, perebutan kekuasaan antara komunis dan militer, perebutan kekuasaan antara kapitalis, komunis dan militer Indonesia. Ini yang perlu direnungkan, jadi pemain-pemain yang lalu, yang 20 tahun lalu masih di bawah, sekarang sudah bermunculan di mana-mana, baik itu dari unsur kapitalisme, unsur komunisme, itu masing-masing sedang dalam posisinya, ini yang kita lupa, jangan main dakang-dukung, dakang-dukung saja, artinya kita harus mau menelaah lebih jauh, kenapa sebenarnya sampai seperti ini, jelas disini kalau dulu ada yang menjatuhkan ataupun mendiskreditkan pemerintah, atau menjatuhkan militer Indonesia, awal mulanya dari lapangan, kemudian di ekspose di media televisi. Di TV dipanggillah tokoh-tokoh, kemudian timbul pro-kontra dan dikocok terus sehingga ada salahsatu yang tersudut, siapa yang tidak pandai bermain opini jadi korban. Saat ini sudah waktunya kita telusuri lebih dalam, siapa sebenarya yang selama ini berbicara di publik, bagaimana masa lalunya, ini pasti akan terjewab, oleh sebab itu GM Sriwijaya selalu bersikap tenang dalam hal ini.

Bagaimana anda melihat, mengenai banyaknya dukungan pada Bibit – Chandra ?

Sadek :
Ya……, disini karena banyaknya komenter bahwa kedua orang tersebut dizolimi, kedua, orang itu termasuk dalam kriminalisasi terhadap KPK, ada yang menuduh, kasus tersebut sebagai upaya melemahkan KPK, menurut saya ini salah besar, karena kita seharusnya melihat dari titik permasalahannya, kita harus pertanyakan pada mereka yang selama ini berkomentar, kenapa mereka mendukung Bibit – Chandra, ada apa, siapa orang ini masa lalunya, dimana posisinya di masa orde baru, dari situ nanti akan terlihat, o….. ia begini. Memang ada hak mereka dalam mengeluarkan pendapat, namun kalau mengarah untuk menghancurkan pilar-pilar dari Negara ini, apakah Presiden, Kabinet, Undang-Undang, Militer atau Polri, wilayah pilar-pilar tersebut, dan kalau salahsatu pilar-pilar tersebut dihancurkan, maka lama-lama akan timbul krisis kepercayaan kepada Presiden SBY, Krisis kepercayaan pada Pemerintah, Rakyat membenci Presiden, rakyat membenci Polisi dan segala macam, maka akan timbul kekuatan yang sudah terbangun sejak lama, yaitu perebutan kekuasaan antara sipil dan militer, jadi kita tidak perlu terlalu jauh bergerak dalam masalah ini.

Kenapa GM Sriwijaya mendukung Polri ?

Sadek :
GM Sriwijaya mempunya keyakinan, bahwasanya Polri itu mempunyai hak penyidikan dalam kasus ini, untuk menahan siapapun, baik salah maupun benar, dalam waktu satu kali duapuluh empat jam, kalau dia tidak ada indikasi bersalah, maka akan dilepaskan, tetapi kalau memang bersalah, maka dia akan ditahan, disini kan sebuah proses penegakan hukum, kalau memang Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah itu tidak bersalah,ya…. ,nanti pengadilan akan melepasnya, kenapa mesti diributkan dalam masalah ini, kalau kita sudah ramai-ramai menghujat polri, bahkan mengatakan ada upaya kriminalisasi terhadap KPK, dan macam-macam, kita seharusnya juga harus melihat apa yang sudah dikalukan saudara Bibit dan Chandra, kenapa mereka bisa ditahan, serta tindakan apa sebenarnya yang telah dilakukan ?

Menurut Pak Sadek, bagaimana yang terbaik dalam penyelesaian kasus Bibit – Chandra ini ?

Sadek :
Yang terbaik adalah seperti yang telah di ungkapkan Presiden SBY beberapa waktu lalu, agar kita tidak usah ribut, tidak usah menuduh ini dan itu, biarlah Kapolri yang bicara, setelah itu kita tunggu !, jadi masalahnya harus jelas, kenapa kedua orang tersebut ditahan, apa yang dilanggar, pasal mana yang akan menjeratnya, nantikan ada mekanisme hukum di pengadilan, kalau mereka tidak bersalah ya…. dilepaskan, dan apabila nantinya Polri memutuskan untuk penahan luar, kan bisa ditangguhkan, itu semua kan bisa saja dilakukan, dan selama ini KPK sendiri kan juga banyak menahan orang, siapapun orangnya, ngak peduli itu Jaksa, Polisi, pejabat, atau siapapun, bahkan tidak peduli apakah mereka besan SBY itu sendiri, kan Aulia Pohan juga ditahan, kenapa kita tidak ribut, Antasari juga belum tentu salah, kenapa kita tidak ribut, ini yang jadi persoalah ada apa, kalau GM Sriwijaya melihat sebenarnya yang berteriak itu siapa ? dulunya bagaimana ?, kita bisa tahu dan bisa menjawab, karena saat ini kita sudah terjebak didalam suatu permainan politik Remi atau Gaple, jadi kartu itu di kocok sendiri, dibagikan sendiri dan game sendiri, jadi sekarang sengaja kondisi itu diciptakan, disini kita harus ingat, mungkin ini sebagai kelanjutan perebutan kekuasaan masa lalu, jadi bagaimana apa kita mau ribut terus, atau mau bersatu, atau mau kita melihat masalah ini diselesaikan sesuai prosedur, itu tergantung bangsa ini sendiri, namun demikian GM Sriwijaya dalam hal ini, tetap mendukung penuh kebijakan Polri, termasuk keputusan Presiden RI, jadi dalam hal ini jajaran Polri tidak perlu gentar menghadapi masalah ini, karena masalah ini adalah masalah politik yang setiap saat bisa kita baca arahnya kemana, kalau dulu pejuang sipil masalalu dalam posisi dibawah, sekarang sudah ada diatas semua, bahkan disegala lini sudah ada, jadi jangan kita terjebak masalah Bibit – Chandra atau KPK, tetapi marilah kita lihat dibalik itu ada apa, inilah yang perlu dikupas oleh seluruh komponen bangsa, baik Sipil, TNI maupun Polri serta para pemimpin bangsa Indonesia.
read more “Sadek Suloso Hasby : Penahanan Bibit – Chandra Upaya Penegakan Hukum”

POLRI Diminta Kooperatif Dalam Kasus Bibit - Chandra

0 komentar

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adnan Buyung Nasution mengatakan, Tim Independen Verifikasi fakta kasus Bibit-Chandra diberi kewenangan untuk bekerja sama dengan semua instansi dan lembaga pemerintah, guna memverifikasi fakta hukum kasus tersebut.

"Nantinya, Tim Independen diberi kewenangan untuk bekerja sama dengan semua instansi dan lembaga pemerintah, serta pihak terkait guna memverifikasi fakta hukum kasus Bibit-Chandra," katanya ketika mendampingi Menklo Polhukam Djoko Suyanto dalam jumpa pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/11).

Dalam jumpa pers tersebut, Menko Polhukam mengumumkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan membentuk Tim Independen untuk memverifikasi fakta hukum kasus pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

Tim Independen itu terdiri atas delapan orang yang diketuai oleh Adnan Buyung Nasution dengan Wakil Ketua mantan anggota Komnas HAM Koesparmono Irsan, Sekretaris Tim yaitu Staf Khusus Presiden bidang Hukum Denny Indrayana dan beranggotakan lima orang.
Kelima orang anggota Tim Independen itu adalah Amir Syamsuddin (Guru Besar FHUI), Todung Mulya Lubis (praktisi hukum), Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Hikmahanto Juwana (Guru Besar FHUI), dan Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Jakarta).
Menurut Adnan Buyung, Tim Independen juga mengharapkan pihak kepolisian kooperatif karena sudah ada gelar perkara. "Dan itu akan menjadi sumber informasi kita," ujarnya.

Tim, lanjut dia, juga akan mengandalkan sidang lanjutan uji materi UU KPK di Mahkamah Konstitusi yang akan memperdengarkan rekaman yang diduga membicarakan rekayasa kasus hukum terhadap Bibit-Chandra.

Dengan dibentuknya tim tersebut, Buyung berharap, publik dapat lebih sabar dalam merespons kasus hukum Bibit-Chandra. "Marilah kita sama-sama menurunkan ’suhu’ dengan adanya respons presiden yang begitu cepat ini, dari malam sudah ada pertemuan dan siang ini sudah diputuskan dibentuknya Tim. Masyarakat mohon sabar, beri kami kesempatan untuk bekerja," katanya.

Adnan menambahkan, semua rapat Tim Independen akan dilakukan di Kantor Kementerian Koordinator bidang Polhukam, dan meski hasil rekomendasi tidak akan dibuka ke publik, namun perkembangan kerja Tim akan selalu diinformasikan ke masyarakat.
Pada Minggu (1/11) malam, hadir pula Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki dalam pertemuan dengan presiden dan sejumlah tokoh itu. Namun, nama Teten Masduki tidak masuk dalam Tim Independen. "Teten menyatakan ketidaksediaannya masuk dalam Tim, namun ia berjanji untuk tetap membantu," ujar Buyung.
read more “POLRI Diminta Kooperatif Dalam Kasus Bibit - Chandra”

Sadek Suloso Hasby : 27 OKP Nasional Berikan Dukungan Pada Sultan Bachtiar Najamuddin Maju Sebagai Calon Ketua atau Wakil Ketua DPDRI 2009 -2014

0 komentar Minggu, 27 September 2009

"Kami pimpinan Forum Bersama Organisasi Kepemudaan Nasional di Indonesia mendukung dan mendesak dilibatkannya Perwakilan kaum muda Indonesia dalam bursa pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, agar kita semua tahu apakah benar teori lama yang mengatakan setiap perubahan yang besar selalu dimotori oleh kaum muda" demikian antara lain yang yang dikatakan Juru Bicara OKP Nasional, Sadek Suloso Hasby kepada wartawan Berita Global News, saat ditemuinya di sekretariat DPP GM Sriwijaya beberapa waktu lalu, dan lebih jauh, berikut wawancaranya dengan Ketua Umum DPP GM Sriwijaya tersebut :

Apa alasan Forbes OKP Nasional memberikan dukungan pada senator muda Sultan Bachtiar menjadi calon Ketua atau Wakil Ketua DPD RI periode 2009 - 2014 sekarang ini ?

Sesuai dengan kondisi perkembangan globalisasi dan dinamika perubahan-perubahan yang dasyat di era mendatang baik dalam bidang politik, militer, ekonomi dan percepatan pembangunan daerah di seluruh Indonesia, dimana selama ini daerah-daerah di Indonesia di luar pulau Jawa hampir tidak ada pembangunan yang berarti, yang sesuai dengan amanat Proklamasi 1945, amanat pasal 33 UUD 1945 dan amanat dari Undang - Undang tentang Otonomi Daerah, yang fokusnya mencari pimpinan DPD RI yang mampu dan dari golongan muda yang mewakili Pemuda Indonesia. Menurut kami, kita tidak perlu berpolemik tentang usia dan lain sebagainya, tetapi yang penting adalah kemampuan serta loyalitas dan dedikasi tokoh tersebut terhadap bangsa dan negeranya, itulah alasan kami mendukung pencalonan senator muda, saudara Sultan Bachtiar, karena dia bagian dari Keluarga Besar KNPI dan OKP-OKP serta Organisasi Kepemudaan Indonesia lainnya.

Menurut Prediksi Forbes, Apakah sistem DPD RI sudah relevan di negeri ini ?

Keberadaan DPD RI itu, sebenarnya sangat relevan dan sangat diperlukan sebagai saluran komunikasi nasional, atau roh politik nasional yang diharapkan mampu menjaga kebersamaan dan rasa kebangsaan antar Provinsi di seluruh Indonesia. jadi kepentingan utamanya adalah menjaga kelestarian roh politik nasional, diharapkan kedepan apakah melalui amandemen atau proses-proses pengkajian secara nasional untuk memberi suatu payung UU agar DPD RI ikut menentukan pengambilan-pengambilan keputusan secara nasional, terutama yang berhubungan perlindungan hak-hak rakyat di daerah, perlindungan tanah-tanah rakyat dan sumber-sumber air serta sumber daya alam lainnya, dapat mensejahterakan rakyat setempat, tidak seperti selama ini, dimana hasil pendapatan daerah dan sumber daya alam, atau daerah diseluruh Indonesia dikirim ke Pemerintah Pusat dan kemudian yang kembali ke daerah-daerah sangat minim sehingga sepertinya negeri ini belum pernah merdeka. diharapkan DPD RI dimasa depan mampu melahirkan negarawan-negerawan muda sejati, yang betul-betul membela kepentingan rakyat Indonesia di daerah, sehingga akan mempercepat terwujudnya cita-cita Proklamasi 1945, kalau pembangunan di Pulau Jawa sudah tidak perlu difikirkan lagi, karena sudah sangat makmur dan pembangunan sudah sangat berlebihan, bahkan dikawatirkan pulau Jawa akan tenggelam oleh gedung-gedung bertingkat.

Berapa besar menurut anda peluang dari senotor muda Sultan Bachtiar terpilih jadi Ketua atau Wakil Ketua DPD RI ?

Peluang sangat besar, manakala sebagaian anggota-anggota DPD RI dari daerah yang sangat sependapat dengan kami, yaitu perlunya paradigma baru dalam sistem politik di negeri ini, yaitu memilih dan mencoba pemuda Indonesia untuk mengabdikan dirinya bahkan seluruh hidupnya untuk bangsa dan negaranya, dan peluangnya sangat kecil manakala anggota-anggota DPD RI mendahulukan kepentingan pribadi dan melanjutkan sistem lama, yaitu tidak mempedulikan kepentingan rakyat daerah dan melanjutkan sistem lama, yaitu tidak mempedulikan kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan rakyat yang memilihnya, namun kami percaya dan kita semua percaya menghadapi gelombang glogbalisasi untuk menghadapi ancaman kolonialisme Malaysia, imperialisme Singapura dan negara persemakmuran Inggris, Australia dan Selandia Baru. Saatnya telah tiba negeri ini harus dimpipin oleh orang-orang muda atau tokoh-tokoh yang bersemangat muda baik di Militer, Eksekutif, Legeslatif dan lainnya. Sangat hina suatu bangsa apabila ia tidak berani berkorban demi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia. berkali-kali kita telah dihina dan dilecehkan oleh kolonialisme Malaysia yang merasa gagah dan hebat karena dibelakangnya ada Inggris dan kawan-kawannya. padahal sebenarnya kita hanya perlu 10 juta Laskar Berani Mati untuk menghancurkan mereka (Malaysia dan Singapur).

Apakah mungkin akan dihambat oleh para anggota DPD RI, dalam pencalonan Sultan Bachtiar tersebut ?

Banyak cara untuk menghambat, agar Sdr Sultar Bachtiar tidak bisa masuk bursa calon Ketua atau Wakil Ketua DPR RI. namun apabila itu dihambat oleh anggota-anggota DPD RI, karena alasan sdr Sultan Bachtiar masih sangat muda dan lain sebagainya, itu kesalahan fatal bangsa ini, dan bangsa kita tidak pernah bisa maju. Oleh sebab itu yang terbaik, mari main sportif berikan kesempatan kepada kaum muda untuk bertarung pada bursa pemilihan pimpinan DPD RI, masalah kalah atau menang itu bukan persoalan. Kami pimpinan Forum Bersama Organisasi Kepemudaan Nasional di Indonesia mendukung dan mendesak dilibatkan perwakilan kaum muda Indonesia, dalam bursa pemilihan pimpinan DPD RI, agar kita semua tau apakah benar teori lama yang mengatakan setiap perubahan yang besar, selalu dimotori oleh kaum muda, tidak terkecuali dalam sejarah berdirinya NKRI.
read more “Sadek Suloso Hasby : 27 OKP Nasional Berikan Dukungan Pada Sultan Bachtiar Najamuddin Maju Sebagai Calon Ketua atau Wakil Ketua DPDRI 2009 -2014”

5.500 WARGA DKI, IKUTI GIANT PULANG KAMPUNG 2009

0 komentar Minggu, 13 September 2009

Program Giant Pulang Kampung 2009 yang baru pertama kali diselenggagaran, kali ini dilepas langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di lapangan MBAU, Pancoran, Jakarta Selatan. Melalui program ini, pusat perbelanjaan Giant memberangkatkan 5.500 pemudik dengan 110 armada dengan daerah tujuan Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, Mudik Gratis bersama Giant tersebut, merupakan wujud partisipasi PT Hero Supermarket Tbk, untuk membantu warga masyarakat yang ingin berlebaran di kampung halamannya.
Dalam sambutan saat melepas pemudik, H Fauzi Bowo mengaku sangat apresiatif pada penyelenggara, sebab Pemerintah Provinsi memang sudah memperhitungkan volume arus mudik tahun ini meningkat 10 persen. Karenanya, dengan adanya program mudik bareng yang lebih awal ini, beban angkutan Lebaran bisa berkurang. "Saya kira ini patut kita sambut baik karena ini merupakan alternatif yang nyaman untuk mereka yang akan mudik," katanya.
Orang nomor satu di DKI Jakarta ini juga menilai, pelaksanaan mudik bareng yang dilakukan pusat perbelanjaan Giant sangat representatif. Diharapkan, hal ini juga bisa dilakukan perusahaan-perusahaan lain yang akan menyelenggarakan mudik bareng. Hal ini terlihat dari tertibnya pembagian tempat duduk sesuai dengan kapasitas armada. "Saya lihat ini cukup tertib. Bus tidak diisi lebih dari 45 orang. Jadi tingkat kenyamanannya sangat baik," pada pemudik, Fauzi Bowo berpesan saat kembali ke Jakarta, agar tidak membawa sanak-saudaranya. Sebab, Pemprov DKI Jakarta akan secara konsisten menegakan peraturan kependudukan dan menindak mereka melanggar.
Dari pantauan wartawan di lapangan, Wajah ekspresif dan terlihat suka cita dari para pemudik, mereka mengaku sangat berterimakasih pada Giant dan Hero Supermarket, tampak disela pemberangkatan, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang didampingi oleh Sugiyanto Wibawa selaku Direktur PT. Hero Supermarket Tbk bersama dengan Corporate Secretary, Vivien Goh. Mereka menyalami dan berpesan "Minal Aidizin Wal Faidzin-Mohon Maaf Lahir dan Batin, semoga perjalanan nyaman dan selamat sampai ditujuan.

Direktur PT Hero Supermarket/pemegang lisensi pusat perbelanjaan Giant, Sugianto Wibawa mengatakan, program mudik gratis ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi pusat perbelanjaan Giant kepada pelanggan. Karenanya, kepada para pelanggan yang telah memenuhi ketentuan mendapatkan kupon mudik gratis.
Kupon dapat diperoleh jika pelanggan melakukan transaksi sebesar Rp 100 ribu dan kelipatannya. Setelah mendapat 10 kupon maka pelanggan dapat menukarkannya dengan satu tiket mudik gratis. "Program ini memang terbuka untuk seluruh pelanggan Giant. Mayoritas pemudik pulang ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat," tukas Sugianto.
read more “5.500 WARGA DKI, IKUTI GIANT PULANG KAMPUNG 2009”

Gua Mari Grabag Magelang

2 komentar Rabu, 26 Agustus 2009

Mungkin ini kali pertama kami atau Anda mendengarnya. Gua Maria di Grabag, apa ada? Di Grabag ada Gua Maria, mana mungkin? Mungkin itu yang terbersit kali pertama mendapat kabarnya. Namun, bolehlah kami memulai berbagi cerita tentangnya, karena ketakjuban yang tiada tara boleh sejenak kami rasakan di sana.

Saat ini, sebagian besar umat di Grabag adalah para pendatang. Kekhasan para pendatang ini menjadi api yang sekiranya memberi nyala bagi jemaat perdana yang mulai agak redup. Ibarat lilin-lilin kecil kini mulai berkumpul, maka kegelapan di sekitar pun mulai sirna.

Pendirian Kapel Santo Yusuf akhirnya dimulai. Tentu saja dengan izin dan proses yang lama, seperti biasanya. Pembangunan itu tentunya tidak semudah seperti penuturan kisah ini tentunya. Karena dari penuturan Ibu Ch. Maryanti, saat rumah Allah ini akan dibangun, penolakan, pelemparan batu, dan ancaman pembakaran meneror umat Allah di daerah Grabag. Sisa lemparan masih dapat kita lihat di kaca depan kapel. Tetapi surutkah mereka? TIDAK! Dengan kepasrahan dan doa, mereka serahkan semua kehadirat Gusti Dalem. Mereka betul - betul menyadari inilah salib mereka dan akan mereka tanggung bersama.

Tahun 1991 Kapel Santo Yusuf Stasi Grabag mulai dibangun. Pendirian rumah bagi Sang Putra kini sudah paripurna, tetapi justru itulah awal perjalanan umat Stasi Grabag memasuki babak baru peziarahan iman mereka. Merawat, melestarikan, dan menghidupi kekatolikan mereka agar tetap subur di tengah semak dan duri, itulah salib mereka yang baru. Ya, itulah salib. Bukan beban. Salib harus kita pikul dengan kepasrahan dan kerelaan, serta dengan segala harapan bahwa Tuhan juga memiliki rencana yang indah saat kita dirasa cukup memikul salib kita di dunia. Itu jauh lebih sulit dari sebelumnya, tetapi jangan khawatir Saudaraku, seluruh Gereja umat Allah akan membantumu dengan darasan doa.

Keinginan memperindah rumah Allah itu pun tidak berhenti, selain itu kerinduan pada Sang Bunda juga mengelayuti hati umat Gereja diaspora ini. Dengan bantuan dari berbagai pihak pembangunan Gua Maria Grabag dimulai pada Oktober 2002 dan diresmikan pada 23 Juli 2005 oleh Mgr. Ign. Suharyo, Pr. Memang tanah di sekitar gua ini sangat besar karena menyatu dengan SMP Pendowo Grabag dan Kapel Santo Yusuf, tetapi Gua Maria itu sendiri sangatlah kecil, mungkin hanya berukuran 10 x 10 meter.

Udara yang asri dan sejuk serta tempat yang belum banyak dikunjungi orang inilah yang membuat suasana menjadi khusyuk dan hening. Banyak kisah menarik selanjutnya yang terjadi di sini. Seperti cahaya biru yang muncul saat pengambilan gambar patung Sang Bunda, bisikan Gusti Dalem pada Ibu Ch. Maryanti, dan berbagai hal yang membuat decak kagum dan merinding ketika mendengar kisah sederhana nan menakjubkan itu. Kami tidak akan banyak bertutur di sini, biarlah Anda merasakan suasana hening Gua Maria ini dan mendengar sendiri kisah – kisah dari Ibu Ch. Maryanti.

Bagi saudara yang ingin berkunjung ke Gua Maria Grabag mungkin sedikit petunjuk dari kami bisa membantu. Dari arah Semarang ke Jogja, setelah daerah Pringsurat di sebelah kiri jalan ada daerah bernama Grabag. Ikuti jalan tersebut kemudian setelah sampai di pasar Grabag, Anda mengambil arah ke selatan menuju daerah Pakis. Tak kurang 400m dari pasar, di sebelah kiri jalan, Anda akan menemukan lokasi Gua Maria Grabag.
Kiranya, demikianlah sharing yang dapat kami ungkap. Jelas, tidaklah lengkap. Namun, kami berharap, jikalau masih diberikan saat barang sekejap, kami akan mengulang rasa takjub itu dengan penuh nikmat, apalagi jika bisa menginap. Sementara kenangan, biarlah tinggal tetap, untuk kami ceritakan kepada siapa yang ingin mencecap. Agar mereka pun pada suatu saat, entah bisa mampir atau melihat, ikut mendapat berkat, melalui Bunda bercahaya biru.

Oleh : Verena
read more “Gua Mari Grabag Magelang”

Sejarah Gua Maria Kerep Ambarawa

0 komentar Minggu, 16 Agustus 2009

Gua Maria Kerep dibangun pada tahun 1954 sebagai wujud kerinduan umat Paroki Santo Yusuf Ambarawa untuk mendekatkan diri pada Tuhan dengan perantara Bunda Maria. Pembangunannya dipelopori oleh para Bruder Jesuit dan dan didukung oleh Romo J.Reijnders SJ, pastor paroki Santo Yusuf Ambarawa. Semula para biarawan itu tinggal di Yogyakarta. Mereka hijrah ke Muntilan pada 1948 sebelum menetap di Kerep, Ambarawa. Pada tahun 1960 bruderan pindah ke Salatiga. Dengan bantuan siswa SGB, mereka mengumpulkan batu demi batu hingga akhirnya berdiri Gua Maria Kerep. Bangunan itu diresmikan oleh Mgr Albertus Soegijapranata SJ pada 15 Agustus 1954.

Lokasi Gua Maria Kerep ditemukan oleh Pastor Lukas Koersen SJ, direktur pada Bruder Apostolik dan Pastor Kester SJ. Letaknya di kebun Bruderan. Lokasi itu tidak terlalu istimewa, tetapi sangat cocok untuk tempat ziarah. Tidak lama setelah itu, Gua Maria dibangun di lokasi yang ditunjukan oleh kedua Pastor tersebut. Sebelumnya, umat setempat berziarah ke Sendang Sriningsih, Wedi Klaten. Sejak diresmikan pada tahun 1954, gua ini ramai didatangi para peziarah.

Pada tahun 1981, Gua Maria Kerep direnovasi berkat dukungan keluarga Lo Thiam Siang alias Bapak Bedjo Ludiro dari Juwana, yang baru saja berziarah ke Gua Lourdes, Prancis. Keluarga ini bersyukur kepada Tuhan atas terkabulnya doa mereka bagi kesembuhan sang istri dari penyakit lumpuh. Gua ini dibangun mirip Gua Maria Lourdes. Upacara pemberkatan dilakukan pada 4 Oktober 1981 oleh Uskup Agung Semarang saat itu Justinus Kardinal Darmojuwono.

Seiring dengan besarnya jumlah umat untuk berziarah ke Gua Maria Kerep, Uskup Agung Semarang Mgr. Julius Darmaatmaja SJ pada tahun 1992 membentuk Panitia Pembangunan Gua Maria Kerep untuk melakukan renovasi tambahan dan membangun beberapa fasilitas pendukung untuk kegiatan rohani (rekoleksi, retreat, dan pertemuan rohani lainnya). Juga dibangun stasi-stasi jalan salib diantara pepohonan yang rindang sepanjang musim. Di komplek gua ini juga terdapat makam Pendiri Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Ibu Maria Soelastri Soejadi Darmoseputro, yang wafat pada 8 September 1975.

Dewasa ini halaman Gua Maria Kerep bisa menampung sekitar 3000 umat. Yang berziarah ke sini bukan hanya umat Katolik melainkan juga umat agama lain bagi umat Katolik, keberadaan Gua Maria Kerep tidak hanya sekedar sebagai tempat untuk berziarah dan berdoa. Kehadiran gua tersebut erat kaitannya dengan sejarah perkembangan agama Katolik di Jawa Tengah. Daerah ini merupakan salah satu pusat perkembangan agama Katolik di daerah ini.

Gagasan untuk memperindah Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) tak kunjung habis. Setelah pembangunan arena perkemahan yang dilengkapi dengan rumah kaca, muncul gagasan untuk menciptakan taman firdaus, yang diharapkan menjadi Taman Doa. Taman Doa tempat dimana umat menimba kekuatan yang berasal dari Allah melalui perjumpaan dengan Yesus. Beberapa tempat ditanah Palestina dihadirkan dalam taman doa ini, agar kita dapat merenungkan peristiwa - peristiwa hidup Yesus.

Pada Tanggal 15 Agustus 2004, Hari Raya Maria Diangkat Ke Surga, diselenggarakan perayaan 50 tahun GMKA. Pada hari itulah diadakan upacara sederhana peletakkan batu pertama Taman Doa GMKA. Sejak itu mulailah pula pembangunan Taman Doa.

Melalui Jembatan yang menghubungkan kawasan peziarahan GMKA kita dapat menuju Taman Doa, dan dengan menyusuri jalan di Taman Doa dapat kita renungkan peristiwa - peristiwa hidup Yesus : sungai Yordan tempat Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Kana di Galilea tempat Yesus mengubah air menjadi anggur, padang rumput luas tempat Yesus menggandakan 5 roti dan 2 ikan, danau Galilea tempat Yesus Memanggil para murid-Nya untuk menjadi penjala manusia, taman makam tempat Yesus masuk ke rahim ibu pertiwi, dan kemudian pada hari ketiga bangkit dan memberi pesan kepada wanita, Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada Saudara-saudara-KU supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku!

Pesan tersebut mendorong kita untuk bersama Maria melanjutkan perjalanan kita, agar kita semakin setia mengikuti Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah yang memerdekakan.(bdk. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang 2001-2005,a1.1)

Minggu, 8 Mei 2005 taman Doa GMKA diberkati oleh Mgr. I. Suharyo, Uskup Agung Semarang, pada misa novena yang menegaskan jatidiri Gereja Keuskupan Agung Semarang sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban pengharapan.

Penulis Veren
read more “Sejarah Gua Maria Kerep Ambarawa”